Fungsi IF pada
Excel
Excel dikenal dengan aplikasi pengolah angka, memang benar karena excel
biasa digunakan untuk pekerjaan angka-angka ya untuk membuat sebuah laporanlah
keuanganlah biasanya, nah di excel ini ada yang namanya kondisi atau pengujian dimana
isi setiap kotak(cell) dapat diperiksa menurut kondisi tertentu apa sesuai atau
tidak, untuk lebih jelasnya kita buat sebuah Contoh klasik misalnya pada saat
membuat raport. Kita bisa bikin beberapa kolom berisi nilai per mata pelajaran,
lalu dibuat rata-ratanya. Nah, sekarang menentukan apakah pemilik raport ini
akan naik kelas atau tidak.
Aturannya, jika rata-rata di atas 6, maka naik kelas, di bawah 6 maka tidak naik kelas. Tentu mudah membuat rumusnya dengan excel. Misalkan nilai rata-rata ada di sel A10, maka rumusnya:
=IF(A10>=6,"Naik","Tidak Naik")
Kita lihat lagi rumus di dalam kurung. A10>6 maksudnya syarat bahwa sel A10 lebih besar dari 6. Berikutnya, setelah koma, kita masukkan kategori “Naik”, jika sel A10 memang lebih besar dari 6. Perhatikan bahwa untuk membuat pernyataan dalam bentuk teks, gunakan tanda petik. Kemudian, setelah tanda koma, kita berikan kategori “Tidak Naik”. Kategori ini akan muncul bila ternyata sel A10 nilainya kurang dari 6.
Contoh ini mungkin terlalu sederhana. Bagaimana jika ada syarat lain, misalnya nilai pelajaran Agama harus di atas 7? Jangan khawatir, excel masih bisa menulis rumus untuk ini.
Katakanlah nilai pelajaran agama ada di sel A2. Maka kita paksa Excel berpikir: sel A10 harus di atas 6. Kalau ya, lihat set A2, harus di atas 7. Kalau ya, berarti naik, kalau tidak berarti tidak naik. Nah, begini cara kita mengajari Excel:
=IF(A10>=6,(IF(A2>=7,"Naik","Tidak Naik")),"Tidak Naik")
Ribet? Ya, memang. Bagaimana kalau syaratnya diperbanyak menjadi 3 atau lebih? Misalnya, selain pelajaran Agama di sel A2, pelajaran Bahasa Indonesia (sel A3) juga harus lebih besar dari 6
Aturannya, jika rata-rata di atas 6, maka naik kelas, di bawah 6 maka tidak naik kelas. Tentu mudah membuat rumusnya dengan excel. Misalkan nilai rata-rata ada di sel A10, maka rumusnya:
=IF(A10>=6,"Naik","Tidak Naik")
Kita lihat lagi rumus di dalam kurung. A10>6 maksudnya syarat bahwa sel A10 lebih besar dari 6. Berikutnya, setelah koma, kita masukkan kategori “Naik”, jika sel A10 memang lebih besar dari 6. Perhatikan bahwa untuk membuat pernyataan dalam bentuk teks, gunakan tanda petik. Kemudian, setelah tanda koma, kita berikan kategori “Tidak Naik”. Kategori ini akan muncul bila ternyata sel A10 nilainya kurang dari 6.
Contoh ini mungkin terlalu sederhana. Bagaimana jika ada syarat lain, misalnya nilai pelajaran Agama harus di atas 7? Jangan khawatir, excel masih bisa menulis rumus untuk ini.
Katakanlah nilai pelajaran agama ada di sel A2. Maka kita paksa Excel berpikir: sel A10 harus di atas 6. Kalau ya, lihat set A2, harus di atas 7. Kalau ya, berarti naik, kalau tidak berarti tidak naik. Nah, begini cara kita mengajari Excel:
=IF(A10>=6,(IF(A2>=7,"Naik","Tidak Naik")),"Tidak Naik")
Ribet? Ya, memang. Bagaimana kalau syaratnya diperbanyak menjadi 3 atau lebih? Misalnya, selain pelajaran Agama di sel A2, pelajaran Bahasa Indonesia (sel A3) juga harus lebih besar dari 6
Di bawah
ini saya akan memaparkan perbedaan mendasar Excel 2003 dan Excel 2007.
Klasifikasi poin yang saya buat berdasarkan pengamatan sendiri, bukan mengacu
pada standar tertentu.
1. Jumlah baris
1. Jumlah baris
Excel
2003 hanya menyediakan 65,536 baris, sedangkan Excel 2007 menyediakan 1,048,576
baris.
2. Jumlah
kolom
Excel
2003 menyediakan 256 kolom, sedangkan Excel 2007 menyediakan 16,384 kolom.
3. Pivot table
Excel 2007 mempunyai fitur pivot table yang
benar-benar baru, benar-benar canggih, benar-benar keren... kecuali saat Anda
harus mengirimkan pekerjaan Anda ke boss Anda yang menggunakan Excel 2003
dengan compatibility pack. Bahkan dengan melakukan save as sebagai Excel 2003,
Anda akan menemui masalah. Jika dipandang dari jumlah data yang dapat diolah,
Excel 2007 jauh lebih baik. Dengan jumlah kolom sebanyak 16,384 kolom, Excel
2007 dapat memberikan pivot table yang lebih baik dibanding Excel 2003 yang
hanya mampu menampilkan 255 kolom.
4. Jumlah huruf yang ditampilkan dan dicetak
Excel
2007 memberi lebih banyak karakter yang ditampilkan dan dicetak dalam 1 cell,
yaitu 32,768. Angka ini jauh di atas Excel 2003 yang hanya memberikan 1,024.
5. List / tabel
Harus
diakui, Excel 2007 memiliki berbagai format tabel yang menarik dan siap pakai.
6. Formula
7. Penampilan grafik / chart
Excel
2007 memiliki penampilan yang menakjubkan untuk grafik / chart. Bahkan warna
defaultnya juga sangat menarik dibandingkan versi Excel yang lebih lama.
8. Refresh grafik / chart
Cobalah
buat sebuah chart yang rumit dan berwarna-warni. Masukkan data dengan formula
=RAND( ) sehingga chart berubah saat menekan F9. Bandingkan kecepatannya antara
Excel 2007 dan Excel 2003. Ternyata untuk penampilan yang indah di Excel 2007,
terdapat pengorbanan kecepatan refresh chart.
9. Membuka / menutup file
Di Excel
2007, saat membuka atau menutup file, seringkali terjadi sedikit delay.
Artinya, jika dibandingkan dengan Excel 2003, dengan spesifikasi komputer yang
sama dan file yang sama, performa Excel 2007 dalam aktivitas ini lebih lambat
dibanding pendahulunya.
10. Variasi pada conditional formatting
Jika di
Excel 2003, conditional formatting hanya mengubah warna font, cell, border, dan
lain-lain, di Excel 2007 mungkin "dan lain-lain" nya itu lebih indah
Anda bisa menambahkan data bar, icon sets, color scales, atau kombinasinya.
Sungguh indah!
11.
Pallet warna
Excel
2007 memberi lebih banyak pilihan warna dan kustomisasi pallet warna yang lebih
mudah.
12. Sorting
Di Excel
2003 Anda hanya dapat melakukan sort denga fitur yang disediakan berdasarkan 3 field.
Di Excel 2007... 64 field.
13. Item pada autofilter
Nama : Haryadi
Kelas : XI-IPA 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar